Ketegasan Presiden dan Pembubaran Ahmadiyah

Apakah Presiden hanya mengulur waktu menjaga ‘comfort zone’nya sementara dampak penguluran waktu pembubaran Ahmadiyah akan semakin beresiko dalam pembinaan ketertiban dan keamanan masyarakat….?

Ya Allah Engkau Yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kami umat Islam Indonesia.  Semoga pemimpin kami dapat segera meneguhkan kalimatMu. Amin

Enam Jamaah Ahmadiyah Tewas Diserbu Warga Cikeusik

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG – Sebanyak enam orang anggota Jamaah Ahmadiyah, meninggal akibat bentrokan antara jamaah keagamaan itu dengan warga di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2) pagi. “Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jamaah Ahmadiyah,” kata Lukman tokoh masyarakat Cikeusik ketika dikonfirmasi, Minggu.

Lukmah menjelaskan, seluruh korban meninggal itu tidak diketahui identitasnya karena tak memiliki kartu identitas, namun seluruhnya berasal dari luar daerah dan merupakan Jamaah Ahmadiyah. Sementara satu orang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka bacok pada lengah kanannya. “Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh anggota Jamaah Ahmadiyah,” kata Lukman.

Lukman juga menjelaskan, sebenarnya warga tidak bermaksud melakukan kekerasan. Masyarakat hanya ingin agar Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri. “Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), tapi permintaan itu abaikan oleh mereka,” katanya.

Menurut Lukman, pada Sabtu malam, puluhan anggota Jamaah Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat, dan menginap di rumah Parman. Pada Minggu pagi, sekitar seribuan warga dari berbagai daerah, di antaranya berasal dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik Kabupaten Pandeglang dan Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mendatangi rumah Parman.

Saat massa tiba, puluhan Jamaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudan siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang dan tombak. Sesaat kemudian, kata Lukman, salah seorang anggota Jamaah Amhadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus.

“Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus,” kata Lukman.

Sebelumnya Kepala Polres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad menjelaskan, penyerangan warga Cikeusik terhadap Jamaah Ahmadiyah dipucu sikap jemaah yang mengeluarkan pernyataan bernada menantang kepada warga setempat.

“Sebenarnya situasinya sudah kondusif, dan masyarakat juga sudah tenang-tenang saja, tapi karena ada pernyataan bernada menantang dari Jamaah Ahmadiyah akhirnya warga terpancing,” kata Kapolres ketika dikonfirmasi, Minggu.

Mengenai adanya korban jiwa dan insiden itu, Kapolres mengaku belum mendapat laporan secara resmi.
“Kalau korban meninggal dunia kita belum tahu, tapi kalau yang mengalami luka berat memang ada empat orang, dan satu diantaranya kondisinya memang koma. Korban dibawa ke rumah sakit oleh anggota,” ujarnya.

Red: Djibril Muhammad
Sumber: Antara

republika – 6 pebruari 2011

Berbagai tanggapan :

  • Menko Polhukam Djoko Suyanto mengimbau kepada seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersama-sama membantu pemerintah agar menjaga situasi tetap kondusif.
    “Mencegah sejak dini jadi setiap masyarakat yang berada di daerah untuk segera melaporkan setiap indikasi-indikasi tindakan kekerasan kepada aparat keamanan setempat, sehingga dapat dicegah lebih dini agar tidak terjadi tindakan-tindakan lanjutan. Saudara-saudara sekalian mohon membantu untuk menghimbau kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk  ikut bersama-sama membantu mewujudkan iklim sosial yang baik dan tenang, agar tidak menimbulkan konflik-konflik sosial atau pertikaian yang akan menggangu ketertiban masyarkat,” terangnya.
  • Ia (Presiden SBY) menegaskan, “Intinya bagaimana keyakinan seseorang itu dapat diakomodir tanpa bertentangan dengan undang-undang yang ada, sehingga tidak mengganggu keamanan, ketertiban dan kehidupan sosial lainnya.”
  • Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kemendagri, Tanri Bali Lamo, “ada pengabaian oleh Jemaat Ahmadiyah terhadap kesepakatan yang tertuang dalam SKB 3 Menteri. “Padahal rapat terakhir dengan pihak Kemenag, kepolisian dan kejaksaan, kita sepakat untuk menguatkan kembali SKB itu dengan memantau pelaksanaannya di tataran daerah, yaitu Kanwil Kemenag kabupaten/kota dan penindakan hukum yang tegas terhadap pelanggarnya”.
  • Sekjen Kemenag – Bahrul Hayat PhD, keputusan pembubaran Ahmadiyah ini bisa diambil setelah melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap penerapan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri dan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
  • Zafrullah Ahmad – Jubir Ahmadiyah, saat ditanya Artinya, SKB disalahgunakan?
    “Saya tidak tahu disalahgunakan, tapi itulah yang mereka katakan begitu” (yi : mendasarkan fatwa MUI).
  • KH. Amidhan – Ketua MUI, “tindak kekerasan yang terjadi pada jemaat Ahmadiyah sebenarnya karena SKB 3 menteri tidak jalan”.
  • KH.Hasyim Muzadi, “Seandainya Ahmadiyah menjadi agama sendiri, maka Ahmadiyah itu dalam posisi menjalani hak sebagai warga negara dalam beragama“.
  • Muladi – Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional,  “Dia (Ahmadiyah-red) harus memilih menjadi agama yang lain selain Islam,” kata Muladi saat menghadiri pelantikan Budi Susilo Soepandji di Istana Negara Jakarta, Kamis siang.

Kembali ke Jalan yang Benar :

4 thoughts on “Ketegasan Presiden dan Pembubaran Ahmadiyah

  1. PAI Solo Post author

    rri.co.id :
    Pencegahan dini yg harus dilakukan, segera bubarkan Ahmadiyah. Alasan lain tinggal soal parameter politik yg mjd kepentingan pemerintah, sementara urusan umat Islam Indonesia dan Ahmadiyah sudah selesai : “minta Ahmadiyah dibubarkan (oleh pemerintah) atau (Ahmadiyah) tidak lagi mengatasnamakan Islam”.

    Reply
  2. PAI Solo Post author

    rri.co.id :

    Pak SBY, klau ingin keyakinan Ahmadiyah diakomodasi dalam UU yang ada minta kepada Ahmadiyah untuk tidak lagi mengatasnamakan Islam (sepertihalnya kaum bahai’i). Kan bisa dimasukkan dalam aliran kepercayaan. So, perubahan Anggaran Dasar Ahmadiyah Indonesia ditunggu…

    Reply
  3. PAI Solo Post author

    Gm78-kompasiana :
    … sesungguhnya yang layak bertanggungjawab dalam penyerangan Ahmadiyah secara tidak langsung adalah Pemerintah Indonesia yang tidak mampu memberikan kenyamanan kepada Islam dan memberikan peluang kepada Ahmadiyah untuk terus-menerus melakukan penodaan agama, kegiatan Ahmadiyah bukan termasuk dalam kategori kebebasan beragama.Kalau misalkan Ahmadiyah mendeklasikan diri menjadi agama yang baru misalkan Agama Ahmadiyah dan menyatakan mereka bukan bagian dari Islam, maka apabila disuatu saat nanti masih saja terjadi penyerangan, maka orang/kelompok yang menyerang tersebut dapat dikatakan mengganggu kebebasan umat beragama.

    Reply

Leave a comment